Masalah Ibu Hamil Di Indonesia – Halo apa kabar ibu hamil? Mudah-mudahan dalam keadaan sehat selalu ya dan lancar dalam menjalani kehamilan. Ibu hamil semua pasti selalu mengalami kendal mdalam masa kehamilannya baik dimulai dari trimester pertama, trimester kedua sampai trimester ketiga.
Banyak sekali permasalalah ibu hamil diantara masalah dalam asupan makanan, nutrisi, vitamin, gaya hidup dsb. Bagaimana dengan permasalahan ibu hamil di Indonesia apakah semua permasalahannya akan sama antara ibu hamil yang ada di Indonesia?
Badan kesehatan dunia atau WHO memperkirakan, ada sektiar 500 ribu ibu hamil meninggal setiap tahunnya, terutama di negara berkembang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 juga mengungkap, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tertinggi di Asia.
Daftar Isi
6 Masalah Ibu Hamil Di Indonesia
-
Pendarahan
Pendarahan pada awal kehamilan perlu diwaspadai karena dapat menjadi ancaman keguguran. Kalau mengalami pendarahan hebat, diikuti dengan kram perut, atau disertai keluarnya darah beku jaringan fetus, maka kemungkinan sang ibu mengalami keguguran,” ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Azen Salim, dalam acara Anenatal Care, di Jakarta.
-
Ketuban Pecah
Menjelang kelahiran, biasanya ibu akan mengalami air ketuban pecah yang terjadi beberapa jam sebelum persalinan atau pada saat persalinan. Umumnya air ketuban pecah jika usia kehamilan sudah mencapai 37 minggu.
Namun pada beberapa kasus, air ketuban pecah sebelum waktunya (pada usia kehamilan di bawah 37 minggu) atau yang dikenal dengan Ketuban Pecah Dini (KPD). Kasus kegawatdaruratan ini disebabkan karena infeksi saluran reproduksi, seperti keputihan, saluran kencing, maupun infeksi kuman penyakit lain yang dapat menjadi pemicu kelahiran prematur.
-
Preeklamsia
Preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang sangat serius dan memengaruhi sekitar lima persen populasi wanita hamil. Anda akan dikatakan preeklamsia jika tekanan darah tinggi dan kadar protein dalam urin atau ginjal abnormal setelah usia kehamilan 20 minggu. Preeklamsia bisa terjadi dan berkembang dengan cepat, membahayakan organ-organ penting tubuh bahkan bisa mengancam nyawa. Tapi, dengan pemeriksaan teratur dan penanganan yang tepat dari dokter, banyak ibu yang bisa melahirkan dengan lancar setelah didiagnosa preeklamsia. Wanita dengan preeklamsia yang parah, umumnya diminta oleh dokter untuk melahirkan dini atau sebelum waktunya.
-
Kurang cairan ketuban (oligohidramnion)
Kantung ketuban berisi cairan yang melindungi dan mendukung perkembangan janin di dalam rahim. Ketika jumlah cairan ini terlalu sedikit, itu disebut oligohidramnion. Ada sekitar empat persen wanita hamil memiliki cairan ketuban yang jumlahnya kurang memadai di beberap titik, biasanya ini dialami pada trimester ketiga kehailan. Jika ini terjadi pada Anda, dokter akan mengikuti perkembangan kehamilan Anda dengan lebih cermat untuk memastikan bayi tumbuh normal. Saat mendekati waktu persalinan, dokter akan melihat, apakah nanti persalinan Anda perlu diinduksi atau tidak. Pada beberapa kasus yang berat, dokter terpaksa akan mengeluarkan bayi sebelum waktunya.
-
Faktor pelayanan kesehatan (PAPUA)
-
Faktor lingkungan (PAPUA)